Keynes dan Bitcoin? Prediksi Mengejutkan Ini Bikin Dunia Investasi Heboh!
Nama John Maynard Keynes identik dengan teori ekonomi modern yang mendasari kebijakan fiskal banyak negara hingga saat ini. Tapi, pernahkah Anda membayangkan — jika Keynes hidup di era sekarang, apakah ia akan membeli Bitcoin? Pertanyaan ini mungkin terdengar spekulatif, tapi justru itulah yang membuatnya menarik untuk dibahas, terutama dalam konteks dunia investasi yang semakin bergeser ke arah digital dan terdesentralisasi.
Ternyata, jika kita menggali lebih dalam, jawabannya bisa jadi sangat mengejutkan — dan mampu mengguncang perspektif para investor konservatif maupun penggemar kripto sekaligus!
Keynes: Tokoh Ekonomi yang Adaptif dan Visioner
Sebelum buru-buru menjawab apakah Keynes akan membeli Bitcoin, kita harus mengenal dulu sifat dasar pemikirannya. Keynes bukan ekonom yang kaku. Ia dikenal sebagai pemikir fleksibel, progresif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dalam berbagai tulisan dan kebijakan, ia sering menekankan pentingnya intervensi yang dinamis sesuai kondisi ekonomi saat itu, bukan sekadar berpegang pada teori klasik yang kaku.
Maka dari itu, bukan tidak mungkin Keynes akan membuka diri terhadap fenomena Bitcoin dan aset digital lainnya, bukan hanya sebagai instrumen spekulatif, tapi sebagai refleksi evolusi sistem keuangan global.
Bitcoin: Aset Spekulatif atau Alat Diversifikasi?
Keynes dikenal dengan ungkapan populernya tentang pasar:
"Pasar bisa tetap irasional lebih lama daripada Anda bisa tetap solvent."
Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat memahami dinamika pasar yang tidak selalu rasional, dan pentingnya manajemen risiko serta diversifikasi.
Jika melihat Bitcoin sebagai aset alternatif yang tidak berkorelasi langsung dengan pasar konvensional, bisa jadi Keynes justru akan menganggapnya sebagai alat diversifikasi portofolio — tentu dengan catatan pengelolaan risiko yang matang.
Dukungan pada Inovasi Finansial? Bisa Jadi!
Bitcoin dan teknologi blockchain adalah bentuk inovasi keuangan yang mengubah cara orang bertransaksi dan menyimpan nilai. Keynes, sebagai pemikir ekonomi yang tak ragu mendobrak pakem, mungkin akan tertarik mempelajari teknologi di balik kripto, bukan sekadar nilai tukarnya.
Bukan tidak mungkin ia akan melihat potensi sistem desentralisasi untuk mengurangi dominasi sistem perbankan konvensional yang terlalu terkonsentrasi — sesuatu yang sejalan dengan beberapa kritiknya terhadap pasar bebas yang tidak terkendali.
Namun, Ada Catatan Penting…
Meski terbuka terhadap inovasi, Keynes juga sangat berhati-hati terhadap spekulasi yang berlebihan. Dalam pandangannya, ekonomi seharusnya ditopang oleh investasi produktif, bukan hanya "perjudian pasar." Oleh karena itu, ia mungkin tidak akan menjadi pendukung fanatik kripto tanpa dasar fundamental yang kuat.
Keynes bisa saja tertarik pada regulasi kripto yang sehat, adopsi teknologi blockchain di sektor publik, atau bahkan pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) — ketimbang menjadi "trader kripto harian."
