Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Search Topics

Kasus Kochava: Peringatan tentang Risiko Privasi di Era Pialang Data

Di era digital ini, data pribadi telah menjadi komoditas berharga. Perusahaan mengumpulkan dan memperdagangkan informasi tentang kebiasaan, minat, dan lokasi kita. Praktik ini menimbulkan risiko privasi yang signifikan, seperti yang disorot oleh kasus Kochava

1. Apa Itu Kochava?

Kochava adalah perusahaan pialang data yang mengumpulkan dan menjual data lokasi dari ratusan juta perangkat seluler. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak individu, mengungkap informasi sensitif tentang kehidupan mereka

2. Gugatan FTC Terhadap Kochava 

Komisi Perdagangan Federal (FTC) menggugat Kochava karena menjual data lokasi yang dianggap sebagai Informasi Identifikasi Pribadi (PII). FTC berpendapat bahwa data Kochava memungkinkan pembeli untuk mengidentifikasi dan melacak pengguna perangkat seluler, mengungkapkan detail pribadi seperti alamat rumah dan kunjungan ke tempat-tempat sensitif.
 

3. Resiko Privasi di Era Pialang Data

Kasus Kochava menyoroti risiko privasi yang terkait dengan praktik pialang data. Pialang data mengumpulkan sejumlah besar informasi pribadi, seringkali tanpa sepengetahuan atau persetujuan konsumen. Data ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk:
  • Diskriminasi: Data dapat digunakan untuk mendiskriminasi individu dalam hal pekerjaan, perumahan, atau kredit.
  • Penipuan: Data dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau pencurian identitas.
  • Pengawasan: Data dapat digunakan untuk mengawasi dan melacak individu.

4. Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

Di Indonesia, perlindungan data pribadi diatur oleh Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). UU PDP memberikan hak kepada individu untuk mengendalikan data pribadi mereka, termasuk hak untuk mengakses, memperbaiki, dan menghapus data mereka. UU PDP juga mewajibkan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan sebelum mengumpulkan dan menggunakan data pribadi.
 

5. Tips Untuk Melindungi Data Pribadi Anda

Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi data pribadi Anda di era digital:
  • Berhati-hatilah dengan informasi yang anda bagikan secara online: Pertimbangkan dengan cermat informasi apa yang Anda bagikan di media sosial dan platform online lainnya.
  • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik: Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun Anda, dan pastikan kata sandi Anda sulit ditebak.
  • Aktifkan otentikasi dua faktor: Otentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra ke akun Anda dengan mengharuskan Anda untuk memasukkan kode dari perangkat Anda selain kata sandi anda.
  • Tinjau kebijakan privasi: Baca kebijakan privasi situs web dan aplikasi yang Anda gunakan untuk memahami bagaimana data Anda dikumpulkan dan digunakan.
  • Gunakan jaringan pribadi virtual (VPN): VPN mengenkripsi lalu lintas internet Anda dan menyembunyikan alamat IP Anda, sehingga lebih sulit bagi orang lain untuk melacak aktivitas Anda secara online.
  • Instal perangkat lunak dan anti-malware: Perangkat lunak ini dapat membantu melindungi perangkat Anda dari malware dan virus yang dapat mencuri data pribadi anda.
  • Waspadai upaya phising: Phishing adalah upaya untuk menipu Anda agar memberikan informasi pribadi Anda, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit Anda. Berhati-hatilah dengan email dan pesan yang meminta informasi pribadi Anda, dan jangan pernah mengeklik tautan dari sumber yang tidak dikenal.
  • Laporkan pelanggaran data: Jika Anda yakin bahwa data pribadi Anda telah dilanggar, laporkan ke pihak berwenang yang sesuai