Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Search Topics

Bocor! Peretas Rusia Diduga Curi Data Penting dari HP Enterprise

HP Enterprise mengungkap peretasan yang diduga dilakukan oleh peretas Rusia yang didukung negara

Dalam sebuah pengungkapan yang menggemparkan dunia siber, Hewlett Packard Enterprise (HPE) mengonfirmasi bahwa sistem internal mereka telah menjadi target peretasan canggih yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok peretas yang berafiliasi dengan negara Rusia.

Peretasan ini disebut-sebut melibatkan infiltrasi yang sangat terorganisir dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, memungkinkan para pelaku mengakses data internal yang sensitif dan berpotensi strategis. Dalam pernyataan resminya, HPE menyatakan bahwa pihaknya pertama kali menyadari adanya aktivitas mencurigakan pada akhir tahun lalu, yang kemudian ditelusuri sebagai bagian dari kampanye peretasan berskala besar.

Akses ke Sistem Email Internal

Menurut laporan, kelompok peretas berhasil memperoleh akses ke sistem email internal HPE, khususnya milik sejumlah karyawan di divisi penting seperti cloud computing dan strategi teknologi. Investigasi awal menunjukkan bahwa teknik yang digunakan sangat mirip dengan serangan siber canggih yang sebelumnya juga dikaitkan dengan kelompok peretas Rusia yang dikenal dengan sebutan APT29 atau Cozy Bear, yang juga diyakini beroperasi atas dukungan pemerintah Rusia.

APT29 merupakan kelompok yang sama yang pernah dikaitkan dengan serangan siber terhadap lembaga-lembaga pemerintah AS, termasuk peretasan SolarWinds yang menggemparkan pada tahun 2020.

Dampak dan Langkah Tanggap Darurat

HPE menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada indikasi bahwa sistem pelanggan mereka turut terdampak, namun investigasi menyeluruh masih berlangsung. Mereka juga telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses yang telah diperoleh peretas dan meningkatkan pertahanan sistem mereka.

“Kami bekerja sama dengan otoritas keamanan siber dan pakar eksternal untuk memastikan keamanan data kami dan mencegah insiden serupa di masa depan,” ujar juru bicara HPE. 

Motif dan Tujuan Peretasan

Meski belum diungkap secara pasti jenis data apa yang berhasil dicuri, para analis keamanan siber memperkirakan bahwa serangan ini bertujuan mengumpulkan informasi intelijen strategis terkait riset teknologi, rencana bisnis, hingga kolaborasi HPE dengan pihak ketiga.

Para pakar menduga bahwa serangan ini bisa menjadi bagian dari strategi spionase siber jangka panjang yang ditujukan untuk memperkuat posisi geopolitik negara tertentu melalui pencurian informasi teknologi dan industri.

Respons Global terhadap Ancaman Siber

Serangan terhadap HPE ini menjadi pengingat bahwa bahkan perusahaan teknologi besar pun tidak kebal terhadap ancaman siber yang makin kompleks. Banyak pihak kini mendesak peningkatan kerja sama internasional dalam melawan ancaman peretasan yang didukung negara.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat belum memberikan komentar resmi, namun insiden ini diperkirakan akan menjadi perhatian serius dalam diskusi keamanan nasional dan kebijakan siber global.