Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Search Topics

Balita Demam? Tenang, Ini Trik Ampuh Menangani Demam Anak

menangani demam pada anak

Malam hari sering menjadi waktu yang menegangkan bagi orang tua, apalagi ketika si kecil tiba-tiba demam. Suhu tubuh anak yang naik mendadak bisa membuat panik, terutama jika terjadi di tengah malam saat layanan medis sulit dijangkau. Namun, Anda tidak perlu langsung cemas. Dengan langkah yang tepat, demam anak bisa ditangani dengan aman di rumah sebagai pertolongan pertama.

Simak panduan berikut untuk membantu Anda tetap tenang dan sigap saat anak mengalami demam di malam hari.

Apa Itu Demam dan Kapan Harus Khawatir?

Demam sebenarnya bukan penyakit, melainkan reaksi alami tubuh untuk melawan infeksi, baik dari virus maupun bakteri. Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Bila suhu naik di atas 38°C (diukur dengan termometer), maka anak dinyatakan demam.

Demam ringan umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan perawatan rumahan. Namun, Anda perlu waspada jika:

  • Anak berusia di bawah 3 bulan dengan suhu ≥ 38°C
  • Demam tinggi (≥ 39°C) yang tak kunjung turun
  • Anak terlihat sangat lemas, sulit dibangunkan, atau mengalami kejang
  • Disertai gejala serius seperti muntah terus-menerus, sesak napas, ruam, atau leher kaku

Jika muncul tanda-tanda di atas, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.

Pertolongan Pertama Saat Anak Demam di Malam Hari

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menangani demam anak di rumah sebelum mencari bantuan medis:

1. Ukur Suhu Tubuh dengan Termometer

Langkah pertama yang penting adalah memastikan suhu tubuh anak dengan termometer digital. Hindari hanya menebak-nebak suhu tubuh dengan tangan.

2. Kompres Hangat, Bukan Dingin

Kompres hangat di bagian dahi, ketiak, atau lipatan tubuh membantu menurunkan suhu dengan cara memperlebar pembuluh darah. Hindari kompres dingin karena bisa menyebabkan tubuh menggigil dan memperparah demam.

3. Jaga Anak Tetap Terhidrasi

Demam menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Berikan anak air putih, ASI, susu, atau cairan elektrolit agar tetap terhidrasi.

4. Kenakan Pakaian Tipis dan Nyaman

Pilih pakaian yang ringan agar panas tubuh bisa keluar dengan mudah. Hindari menyelimuti anak terlalu tebal karena justru bisa meningkatkan suhu tubuh.

5. Pastikan Istirahat yang Cukup

Biarkan anak banyak beristirahat. Tubuh yang sedang melawan infeksi membutuhkan energi ekstra untuk pemulihan.

6. Berikan Obat Penurun Demam Jika Perlu

Jika suhu tubuh anak sangat tinggi dan membuatnya tidak nyaman, Anda bisa memberikan obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selalu baca petunjuk penggunaan atau konsultasikan dengan dokter.

Tips Tambahan:

  • Jangan memaksa anak makan jika sedang tidak berselera. Fokuskan pada hidrasi.
  • Perhatikan suhu ruangan—pastikan sirkulasi udara baik dan suhu nyaman.
  • Catat waktu demam mulai, suhu tertinggi, dan gejala lain untuk referensi jika harus ke dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika setelah 1-2 hari demam tidak turun, atau anak tampak semakin tidak aktif, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Jangan ragu mencari pertolongan medis, terutama jika Anda merasa khawatir dengan kondisi anak.

Kesimpulan: Tenang, Siapkan, dan Tanggap

Demam pada anak bisa terjadi kapan saja, termasuk di malam hari. Namun, dengan pengetahuan dan penanganan yang tepat, Anda dapat membantu meredakan demam anak sambil menjaga kenyamanan dan keamanannya. Yang terpenting adalah tetap tenang, bertindak sesuai panduan, dan selalu waspada terhadap tanda-tanda serius yang memerlukan perhatian medis.

Ingat, Anda adalah penyelamat pertama bagi anak—jadi, pastikan Anda selalu siap.