Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Search Topics

Sejarah Penyakit Memori: Apakah Alzheimer Sudah Ada di Zaman Yunani dan Romawi?

patung Yunani

Penyakit Alzheimer dikenal sebagai salah satu bentuk demensia yang paling umum di era modern. Namun, pertanyaan yang menarik untuk dijelajahi adalah apakah penyakit ini sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Apakah masyarakat kuno memiliki pemahaman tentang gangguan memori yang mirip dengan Alzheimer?

1. Pemahaman Kuno tentang Pikun dan Gangguan Memori

Bangsa Yunani dan Romawi memiliki ketertarikan mendalam terhadap kesehatan dan ilmu kedokteran. Tokoh-tokoh seperti Hippokrates (460–370 SM) dan Galenus (129–216 M) telah membahas berbagai penyakit, termasuk gangguan mental dan neurologis. Dalam beberapa tulisan mereka, ada deskripsi tentang penurunan kognitif seiring bertambahnya usia, yang mirip dengan gejala Alzheimer.

Hippokrates, yang sering disebut sebagai “Bapak Kedokteran,” mengamati bahwa orang lanjut usia cenderung mengalami kelemahan mental dan kehilangan ingatan. Ia mengaitkan kondisi ini dengan ketidakseimbangan cairan tubuh (humoralisme), yang menjadi dasar teori medis pada saat itu. Sementara itu, Galenus mencatat bahwa memori dan fungsi intelektual bisa menurun akibat penuaan dan menghubungkannya dengan kerusakan otak.

2. Istilah dan Konsep Pikun dalam Sejarah

Bangsa Romawi menggunakan istilah seperti senilis (dari kata Latin senectus, yang berarti "usia tua") untuk menggambarkan kondisi pikun atau lemahnya ingatan pada orang tua. Mereka memahami bahwa seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami penurunan mental, meskipun mereka tidak memiliki istilah spesifik seperti "Alzheimer."

Di Yunani, filsuf seperti Aristoteles (384–322 SM) dan Plato (427–347 SM) juga membahas tentang penuaan dan bagaimana hal itu mempengaruhi ingatan serta kecerdasan seseorang. Mereka percaya bahwa memori adalah bagian dari jiwa, dan ketika tubuh menua, jiwa tetap utuh tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik karena keterbatasan fisik.

3. Apakah Alzheimer Sudah Ada di Zaman Kuno?

Walaupun gangguan memori akibat penuaan sudah diamati sejak zaman kuno, Alzheimer sebagai penyakit spesifik belum diidentifikasi pada saat itu. Alzheimer pertama kali dijelaskan secara medis oleh Alois Alzheimer pada tahun 1906, ketika ia menemukan perubahan patologis di otak pasien yang mengalami demensia progresif.

Namun, ini tidak berarti bahwa Alzheimer tidak ada di zaman Yunani dan Romawi. Ada kemungkinan bahwa kasus Alzheimer sudah terjadi, tetapi karena keterbatasan ilmu kedokteran saat itu, mereka tidak dapat membedakan antara Alzheimer dan bentuk lain dari pikun atau gangguan neurologis.

4. Cara Orang Kuno Mengatasi Gangguan Memori

Karena tidak ada pemahaman ilmiah tentang Alzheimer, masyarakat Yunani dan Romawi mencoba mengatasi gangguan memori dengan cara-cara tradisional. Beberapa metode yang digunakan termasuk:

  • Diet dan Herbal: Pengobatan dengan makanan tertentu dan ramuan herbal dipercaya dapat meningkatkan kesehatan otak. Misalnya, anggur, madu, dan rempah-rempah tertentu dianggap baik untuk daya ingat.
  • Latihan Mental: Filsuf dan dokter menganjurkan stimulasi intelektual seperti membaca, berdiskusi, dan bermain permainan strategi untuk menjaga ketajaman berpikir.
  • Terapi Musik dan Seni: Musik dianggap memiliki efek menenangkan dan dapat membantu dalam meningkatkan daya ingat serta fungsi kognitif.
  • Perawatan Spiritual: Beberapa kelompok percaya bahwa doa dan ritual keagamaan dapat membantu mengatasi pikun dan gangguan mental.