"Jangan Abaikan! Tiga Risiko Stroke yang Sering Terjadi pada Wanita"

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan pria, terutama pada usia tertentu dan dalam kondisi kesehatan tertentu? Sayangnya, banyak wanita yang belum sepenuhnya menyadari faktor-faktor risiko yang diam-diam mengintai. Padahal, mengenali risiko sejak dini dapat menjadi langkah penting untuk pencegahan.
Berikut ini tiga risiko stroke yang sering terjadi pada wanita dan perlu diwaspadai:
1. Perubahan Hormon dan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Perubahan hormon pada wanita—baik yang alami maupun buatan—dapat meningkatkan risiko stroke. Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi (estrogen dan progestin) misalnya, telah terbukti dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, yang pada akhirnya dapat memicu stroke, terutama pada wanita yang juga merokok atau memiliki tekanan darah tinggi.
Selain itu, fase-fase alami dalam hidup wanita seperti kehamilan, masa nifas, hingga menopause juga berperan besar dalam mempengaruhi sistem kardiovaskular. Saat hamil, terjadi perubahan signifikan dalam sistem peredaran darah dan peningkatan tekanan darah, yang dapat menjadi pemicu stroke, terutama jika disertai komplikasi seperti preeklamsia atau eklamsia.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke pada semua orang, tetapi dampaknya bisa lebih serius pada wanita. Studi menunjukkan bahwa hipertensi pada wanita—terutama setelah usia 40 tahun—cenderung lebih sulit dikendalikan. Bahkan, tekanan darah tinggi yang ringan sekalipun bisa meningkatkan risiko stroke iskemik (stroke akibat penyumbatan pembuluh darah di otak).
Wanita yang mengalami hipertensi selama kehamilan juga memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami stroke di kemudian hari. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting, baik saat hamil maupun setelah memasuki usia paruh baya.
3. Gaya Hidup yang Tidak Sehat dan Stres Kronis
Gaya hidup modern sering kali membuat wanita lebih rentan terhadap stres berlebihan, kurang olahraga, pola makan tidak seimbang, serta gangguan tidur. Kombinasi faktor-faktor ini dapat berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko stroke.
Stres kronis, khususnya, menjadi ancaman tersembunyi. Ketika stres berlangsung dalam waktu lama, tubuh akan terus memproduksi hormon kortisol yang bisa meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kesehatan jantung. Wanita yang merawat keluarga, bekerja penuh waktu, serta mengurus rumah tangga sering kali mengalami kelelahan fisik dan mental yang tidak disadari sebagai pemicu masalah kesehatan serius.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Meskipun risiko stroke tidak dapat dihindari sepenuhnya, wanita bisa melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti:
- Rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol
- Menjaga berat badan ideal dan pola makan sehat
- Mengelola stres melalui meditasi, relaksasi, atau aktivitas menyenangkan
- Menghindari rokok dan minuman beralkohol
- Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal